REMBANG, suarajavaindo.com –Upacara api unggun yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka bukan berarti anggota Pramuka mendewakan Api ataupun menyembah api. Jum’at Malam (13/12/24).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Cabang (Pusdiklat) Rembang Rasdadik di hadapan peserta KMD tahun 2024 yang dilaksanakan di halaman Makam RA Kartini Bulu Rembang.
Lebih lanjut Rasdadik menyampaikan bahwa gerakan pramuka setiap ada kegiatan perkemahan selalu ada kegiatan api unggun.
Disini bukan berarti Pramuka itu mendewakan api ataupun memuja muja api unggun.
“Dalam api unggun bagi anggota Pramuka merupakan ajang anggota untuk saling bertukar pikiran dan juga sebagai ajang silaturokhim, “ujarnya.
Dijelaskan bahwa api unggun memiliki Filosofis yang sangat mendalam. Diantaranya,
melambangkan kebersamaan dan persatuan di antara anggota pramuka. Api yang dihasilkan dari berbagai kayu yang diletakkan bersama-sama menciptakan cahaya dan panas.
Api unggun juga mengingatkan kita bahwa kekuatan menyalanya yang menjulang tinggi melambangkan semangat anggota Pramuka seperti api.
Api unggun juga merupakan kesatuan bagi seluruh anggota Pramuka baik anggota penggalang ,penegak, pandega dan juga pembina maupun pelatih, bebernya dihapan peserta kursus KMD
Semangat Api unggun yang berkobar membara bermakna sebagai Kekuatan panas dan merupakan simbol kekuatan Petunjuk persaudaraan.
Api bercahaya mengandung arti petunjuk persaudaraan dan persatuan.
Api unggun juga menjadi hubungan yang harmonis antara manusia dan alam dalam Proses membangun kerjasama dan gotong royong.
Selain itu, api unggun juga memiliki fungsi untuk memberikan kehangatan pada saat suhu dingin, dan mengusir gangguan binatang ketika kita berkemah di tengah tengah hutan.
Itu beberapa hal yang perlu saya sampaikan dalam memaknai api Unggun di setiap kegiatan perkemahan dimanapun,”Imbuhnya (Sigit).