Opini  

Arogansi Seorang Pemimpin Organisasi adalah Suatu Pertanda Tidak Kompeten dan Tidak Layak

Suarajavaindo.com – DEMAK – Dalam suatu Organisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat mempunyai seorang profil pemimpin atau ketua yang berkarakter sangat mudah marah, kasar, dan arogan dalam bersikap merupakan tanda-tanda seseorang yang tidak kompeten dalam memimpin sebuah tim kerja dalam organisasi dimaksud.

Andy Maulana sebagai Konsultan Tata Pemerintahan dan Kebijakan Publik RI menuliskan bahwa pemimpin yang rendah hati lebih efektif dan produktif dalam bekerja.

Andy juga menambahkan bahwa sikap arogan dan kasar tidak menjadi kriteria psikologis yang ideal untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi.

Studi yang sempat dipublikasikan oleh jurnal beberapa media dan tabloid menunjukkan bahwa pembaca yang mengakui, tidak selalu benar dan bersedia berubah pikiran jika terbukti salah ditemukan menjalani kepemimpinan dengan bijak serta efektif sesuai dengan berbagai tanggapan atas hal tersebut.

Sebaliknya, pemimpin organisasi yang selalu merasa benar justru menunjukkan sikap negatif selama menjalani tugas menjadi ketua di sebuah tim kerja organisasi.

Hasil responden dan tanggapan ini pun dikuatkan oleh pendapat lain yang ditayangkan oleh hasil survei secara langsung yang menyatakan bahwa jumlah adanya permasalahan terkait organisasi sangat rendah pada organisasi yang dipimpin oleh seorang profesional yang rendah hati dan tidak sombong.

Selain itu Andy juga menjelaskan, dengan pemimpin yang rendah hati menghasilkan kepuasan para anggota organisasi dan publik akan memaksimalkan tugas yang tinggi, performa kegiatan kelembagaan akan menguat, dan solidaritas para anggota organisasi yang tinggi.

“Pemimpin yang arogan terlalu bodoh untuk mengakui kesalahan mereka. Artinya, mereka merasa apa yang mereka lakukan selalu benar. Kenyataannya, mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka tahu itu sedikit dan tidak penting,” urai Andy, yang juga sebagai Koordinator Satuan Tugas Saber Pungli GN-PK Provinsi Jawa Tengah.

(Andhi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *