REMBANG – SUARA JAVAINDO, Bupati Rembang H. Abdul Hafizd S.Pd meresmikan gedung perpustakaan yang baru ditengah Minimnya minat anak-anak dalam berliterasi.Jum”at (27/28/2024).
Bupati Rembang Abdul Hafizd S.Pd.I disela sela peresmian. gedung baru mengatakan bahwa selama kepemimpinan saya 10 tahun baru ada 3 gedung yang perkantoran yang terbangun.Yang pertama Gedung expitorat, gedung Didikpora dan ketiga gedung Perpustakaan kab Rembang.
“Mengapa,…ya karena semua bidang kegiatan diawali dari membaca makanya kita dahulukan gedung Perpustakaan”, terang dia.
Dizaman serba digital ini minat membaca ataupun literasi bagi generasi muda ini amat menurun jauh.
“Sekarang anak-anak kita terus berkutat dengan Hp, sehingga perlu untuk dibangunkan kembali generasi anak-anak kita untuk kembali mempunyai minat membaca. Hp itu juga perlu, tetapi membaca akan lebih menambah segi pengetahuan. Ini harus sedikit dipaksa, jangan hanya gedungnya yang baru dan megah ini jadi pajangan, tetapi bagaimana menumbuhkan minat baca bagi anak-anak SD, SMP. Ini tantangan kita bersama, saya tekankan untuk Dinas Pendidikan bagaimana agar gedung yang megah ini menjadi pusat ilmu pengetahuan dan juga pusat informasi dalam menuju masa depan. Jangan sampai setelah dibangun justru gak ada pengunjung yang minat membaca atau mencari buku fiksi ataupun buku cerita dan buku pengetahuan lainya. Karena saya ini tinggal 2 bulan saja nanti tugasnya pemerintah yang baru Pak Harno dan Gus Hanies yang hadir pada peresmian pagi hari ini. Yah minimal dibagi masing-masing kecamatan di kabupaten Rembang untuk mengunjungi dan mau membaca buku -buku di perpustakaan ini. Jadi tiap hari rame anak anak mencari pengetahuan lewat buku buku di perpustakaan ini”.
Menurut Bupati pemerintah berkewajiban untuk mengembalikan lagi agar membaca menjadi sebuah kebutuhan pelajar baik pelajar SD, SMP, SMA maupun Mahasiswa ataupun pegawai.
Diakhir sambutanya.Plt Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan RI Sri Marganingsih SH MA menyampaikan bahwa kegiatan untuk meningkatkan pelayanan mutu pendidikan bagi pelajar, mahasiswa maupun komunitas literasi perlu untuk dibangunkan gedung yang representatif agar kecintaan terhadap lingkungan literasi dapat tumbuh kembali yang akhir akhir ini sangat menurun tajam.
“Perpustakaan ini bukan hanya tempat menyimpan bulu tetapi juga sebagai pusat pengetahuan informasi dan kreatifitas, ujar dia”.
“Saya yakin gedung dengan fasilitas modern ini akan menjadi sejarah bagi sekolah dan juga manfaat untuk pelajar maupun masyarakat umum dalam mengembangkan berbagai ilmu yang ada”.
Seluruh negara sepakat bahwa budaya literasi akan meningkatkan kemampuan diri siswa dalam pembelajaran khususnya dalam pengembangan bidang ilmu pengetahuan. Untuk itu perpustakaan Nasional sudah mempagukan biaya atau anggaran sebesar 2 trilyun 527 milyar 327 juta untuk pengembangan perpustakaan di seluruh Indonesia.
“kita juga sudah membagikan beberapa ribu buku di perpustakaan di seluruh provinsi dan untuk Kabupaten Rembang sudah kita bagikan 15 perpustakaan atau komunitas literasi”.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan Moch. Sulkan M.Pd menambahkan sesuai arahan Bupati Rembang akan menggerakkan pelajar dalam kota agar punya minat baca.
“Ini tantangan bagi saya bagaimana gedung perpustakaan yang megah ini akan menjadi pusat informasi dan pelajar di kabupaten Rembang. Sasaran kita pelajar SD dan SMP terlebih dahulu. kita juga akan menambah fasilitas dalam gedung perpustakaan misal bioskop mini dan pembelajaran elektronik. tidak hanya bulu saja tetapi mereka melek dengan kegiatan digital perpustakaan”. pungkasnya.
(Sigit).