SUARAJAVAINDO.COM,REMBANG – Dimasa Pandemi Covid 19 Karsiman Warga desa Landoh RT 04 RW 02 masih tetap eksis jualan degan (kelapa Muda). Sementara banyak pedagang lain kolap dalam usahanya namun Karsiman tetap dengan usahanya. Usaha yang dilakukan Karsiman dimulai tahun 1980 ketika ia masih belum menikah.
Ketika ditemui Suara Javaindo Karsiman mengatakan ketika pertama buka jualan ia sendirian dan masih sepi kala itu.”Sambung Karsiman ia berjualan sejak tahun 1980 dan belum banyak penjual degan seperti sekarang ini. Dari harga kisaran dua ribuan sekarang sudah menjadi 13 ribuan. Walaupun covid mas, saya tetap yakin dengan usaha saya ,bahwa degan itu kan makanan dan minuman alami jadi pembeli akan tetap menyukai degan ( kelapa muda).” ucap Karsiman sambil membelah kelapa mudanya melayani pembeli lain.
Gubuk Karsiman yang berada di jalur Rembang Blora km 7 masih tetap seperti yang dulu. Tempat Penjualan degan Karsiman tak ada perubahan yang mencolok. Ia masih menggunakan anyaman rumah bambu dan juga kursi tempat duduk nya terbuat dari kayu dan bambu dengan model biasa aja.
Tetapi pembeli degan Karsiman tetap nyaman dan merasa enjoy. Arip Yudiarko bersama teman-temannya yang lagi menikmati degan asli tanpa tambahan gula itu mengatakan,” degan pak Karsiman seger saat diminum, yach karena degannya pilihanan semua. “ujar Arip warga Semarang, yang sering mampir di warung Karsiman.
Sehari Karsiman menghabiskan 10 sampai 15 butir degan. kadang kalau pas panas bisa sampai 50 butir. sekarang banyak penjual degan hampir sepanjang jalan Rembang Blora menjamur. ia tetap mematok harga yang sama,tidak membedakan pembeli dalam kota maupun luar kota.
Bahkan warung Karsiman pernah ada pembeli dari luar negri yang memotret warungnya dari dalam hingga diluarnya. ini warung antik katanya. Walaupun serba sederhana nampaknya turis itu menyukainya. Mungkin karena semua dari anyaman bambu. Ia bilang warungnya bagus tanpa ada bangunan permanen. “Ujar Karsiman penuh dengan senyum kala itu.
Karsiman lelaki setengah baya yang saat ini telah menduda ditinggal istrinya yang sudah meninggal beberapa tahun silam, berujar ia tidak akan mengubah bentuk maupun bangunananya sesuai pesan Almarhum istrinya. ia memang orang yang sederhana. namun dengan keserderhaannaya pelanggan jadi simpati karena keramahannya. Itu yang membuat pelanggan selalu mampir di warungnya. Walaupun banyak penjual makanan lewat Online ia masih tetap eksis berjualan degan. Karsiman lelaki dengan 2 anak dan 4 cucu itu masih bersemangat untuk menggapai masa depan, dengan tetap berjualan Degan.
Penulis Sigit
Editor Solikin