DPRD Jateng Dorong Generasi Muda Bangun Desa Mandiri dan Tangguh

Oplus_131072

WONOSOBO SUARAJAVAINDO– Desa merupakan miniatur Indonesia yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Hal ini ditegaskan Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kholik Idris, dalam dialog bertema Mewujudkan Kota dan Desa Tangguh: Inovasi Infrastruktur, Energi, dan Lingkungan Jawa Tengah, yang digelar di Hotel Front One, Wonosobo, Sabtu (25/1/2025).

Kholik mengungkapkan bahwa pembangunan desa menjadi kunci dalam menciptakan kedaulatan pembangunan nasional. “Jika desa dikembangkan secara optimal, dampaknya akan sangat besar bagi pembangunan nasional. Desa yang mandiri dan tangguh akan menjadi fondasi kokoh bagi Indonesia,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perlunya membangkitkan kesadaran masyarakat desa, khususnya generasi muda intelektual, untuk kembali membangun desanya. “Saat ini, banyak generasi muda yang lebih memilih menetap di kota setelah menyelesaikan pendidikan. Kita harus mendorong mereka untuk berkontribusi pada pembangunan desa, menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing,” imbuhnya.

Kholiq juga mengingatkan pentingnya implementasi program desa tangguh, seperti yang pernah disampaikan oleh Menteri Desa. Salah satu poin utamanya adalah menciptakan masyarakat desa yang melek pembangunan dan mampu mendukung inovasi lokal.


Sekretaris DPU Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Ali Huda, menambahkan bahwa pembangunan desa dan kota harus berjalan seimbang. “Desa sebagai pusat produksi dan kota sebagai pusat distribusi perlu dihubungkan dengan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, jembatan, dan sistem transportasi. Infrastruktur ini harus dirancang sesuai karakteristik wilayah dan tata kelola pemerintahan masing-masing,” jelasnya.

Ali juga menekankan pentingnya mendukung kemandirian energi di desa untuk mencegah masalah energi di masa depan. “Kemandirian energi harus dirancang dengan tata kelola yang baik agar desa mampu menghadapi tantangan yang ada,” tambahnya


Wakil Rektor III Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah, Heri Hermanto, menyoroti potensi desa wisata di Wonosobo yang perlu dikelola dengan lebih baik. “Desa wisata menjadi peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun, pengelolaan yang konsisten sangat penting agar desa wisata bisa bertahan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Acara ini menjadi momentum penting untuk menginspirasi pembangunan desa yang berkelanjutan, mandiri, dan tangguh di Jawa Tengah, serta menguatkan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *