SUARAJAVAINDO.COM, BLORA – Menjelang Ramadan 2021, harga kambing di Pasar Pon Blora (pasar hewan) mengalami penurunan karena sepi pembeli. Penurunan harga terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Imbasnya, beberapa pedagang di pasar Pon kerap membawa pulang kembali kambing yang dijual di pasar Pon Blora karena tidak laku.
Penurunan harga kambing baik lokal maupun peranakan etawa berkisar antara Rp.150.000,00 hingga Rp.300.000,00 per ekor.
“Biasanya setelah panen padi, ramai pembeli. Ini sepi. Akhirnya harga kambing juga turun. Misalnya, yang semula Rp1 juta, turun menjadi Rp800 ribu atau Rp750 ribu per ekor,” ucap Suni (54), pedagang kambing asal Desa Japah Kecamatan Japah, Blora, Selasa (23/3/2021).
Ia menduga, anjloknya harga gabah di tingkat petani berpengaruh terhadap minat beli hewan ternak.
“Mungkin karena harga gabah anjlok, sehingga mempengaruhi minat beli, akhirnya harga kambing turun. Bisa laku saja sudah bersyukur, artinya tidak membawa pulang lagi,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Wahid (52), pedagang kambing asal Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo Blora.
Menurut dia turunnya harga kambing dipengaruhi juga oleh cuaca dan situasi pademi COVID-19. Selain itu jumlah pedagang dan hewan kambing di pasar Pon cukup banyak.
“Banyak blantik kambing di pasar Pon. Jumlah hewannya juga ratusan. Ada beberapa penjual membawa lebih dari lima ekor kambing,” kata Wahid.
Informasi yang diperoleh, harga hewan kambing lokal (Jawa) berkisar antara Rp450.000,00 hingga Rp1.900.000,00 per ekor mulai dari anakan, jantan dan betina dewasa. Padahal beberapa bulan sebelumnya, mulai dari anakan kambing hingga pejantan dan betina harganya berkisar antara Rp750.000,00 hingga Rp2.500.000,00 per ekor
Sedangkan harga kambing Peranakan Etawa (PE) antara Rp650.000,00 hingga Rp2.900.000,00 per ekor mulai dari anakan, jantan dan betina dewasa. Sebelumnya, Rp 800.000,00 hingga Rp3.000.000,00 per ekor.
Suwaji (51) penjual kambing lainya di Pasar Pon Blora mengatakan, turunnya harga kambing dipastikan tidak hanya di wilayah Pasar Pon Blora saja tapi juga terjadi di pasar hewan seperti di wilayah Kecamatan Jepon, Randublatung, Banjarejo, Todanan, Japah dan sekitarnya.
“Saya datang di pasar pon pukul 05.30 WIB dengan membawa 5 ekor kambing. Namun hanya terjual satu ekor,” ucapnya.
Ia menyebut, saat ini masyarakat khususnya petani mulai menggarap sawah musim tanam ke dua, sehingga uangnya untuk modal tanam. Meski demikian, kata dia, ada beberapa warga yang mengambil kesempatan membeli sejumlah kambing.
“Ada warga yang menganggap saat ini merupakan waktu yang tepat membeli kambing sebagai celengan (tabungan), kemudian dijual saat harga membaik,” ujar Suwaji.
Red