Blora  

Ini Penjelasan Kepala Bulog Cabang Pati, Terkait Anjloknya Harga Gabah

BLORA – SUARAJAVAINDO.COM – Setelah acara selesaiĀ  dalam pembahasan serapan gabah dan beras di gedung Samin. Yang dipimpin langsung Bupati Blora H. Arif Rohman, M.si, Sekda Blora Komang Gede I, OPD terkait, Bulog dan para Pengusaha penggilingan gabah. Rabu, 17/03/21.

Kepada media Pimpinan Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Pati, Jawa Tengah,
Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan mennjelaskan “Pemberitaan soal anjloknya harga beras ditingkat petani, membuat Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso marah.karena kadang-kadang berita yang beredar itu harga jatuh, tapi tidak disertai seperti apa sih sebenarnya kualitas panennya.Dan hari ini kita rapat forum diskusi itu kaitannya juga menghadapi masa panen MT1 di Kabupaten Blora yang kebetulan memang itu wilayah kerja dari Bulog cabang Pati. Pada prinsipnya kita siap menjalankan misi pemerintah untuk melakukan serapan dan  sudah kita jalankan dan upaya-upaya kita maksimalkan kita buka gudang, tujuh hari dalam seminggu” Jelasnya.

Bulog juga sinergi dengan kerangka kerja kita yang mana, MT kerja kita ini merupakan para pengusaha penggilingan padi yang bersentuhan langsung dengan petani Jadi mereka yang akan menghimpun menyerap secara langsung panen panen petani. Dan kemudian akan menjadi pangan nasional yang nantinya disimpan di gudang Bulog.

Lebih lanjut ia juga mengatakan “Sekarang kebetulan gudang kita juga masih ada isinya, penyerapan tahun kemarin jadi kita kan revolving  untuk sementara kita serap targetkan untuk periode Maret April yang ke-1 dan ke-2 kan sekitar kurang lebih 4000 ton, Tapi itu tidak menutup kemungkinan karena apabila nanti ada revolving stop pengeluaran serapan kita juga pasti akan kita tingkatkan lagi kita patokannya permendag nomor 24 tahun 2020 jadi untuk beras medium itu patokannya 8300 kg  dan GKP 4200 tentunya itu adalah menyesuaikan dengan kualitas permendag nomor 24 tahun 2020 harga beras yang turun” Ungkapnya.

Jadi sebelumnya saya sampaikan juga sama teman media, dinas, gapoktan dan KTNA ada persepsi yang perlu kita samakan bahwa yang mana yang benar harga jatuh yang mana yang harga kualitas di bawah permendag jadi permendag itu punya kualitas tersendiri yang ditetapkan untuk menyesuaikan dengan harga serapannya.

Untuk beras medium itu harga Rp. 8.300 kualitasnya kadar air maksimal 14% broken maksimalnya 20% butir menir maksimal 2% dan derajat sosoh minimal 95% untuk beras medium. Dari IG kg gabah kering giling punya standar dengan harga Rp 5.300 itu kadar air maksimal 14% tanpa kotorannya maksimal 3% apabila terjadi di bawah, itu baru harga jatuh, apabila harganya di bawah  tapi kualitasnya juga di bawah, itu bukan harga jatuh begitu juga dengan GKP gabah kering panen 4200  kualitasnya adalah kadar air maksimalnya 25% tanpa kotoran yang 10% dan dengan butir hijau yang minim apabila speknya tidak memenuhi, itu bukan harga jatuh tapi kualitasnya yang di bawah rendah.

Yonas juga Mengingatkan “Bulog kita fast respon jadi apabila ada berita seperti itu atau ada suara dari teman-teman petani ada kabar dari temen-temen mitra kita terkait harga tersebut kita pasti cepat tanggap tim kita sebenarnya 24jam siap turun cuman memang menyesuaikan dengan waktu di lapangan,jadi kita siap turun kroscek apabila sesuai dengan kualitas rendah dan harganya dibawah 4200” Tuturnya.

Itu kan masih dikaji lagi karena itu kan mekanismenya tidak mudah terkait dengan anggaran dari pemerintah daerah juga kalau kami dari Bulog prinsipnya Bulog dan mitra-mitranya siap support apapun program pemerintah yang membawa nilai kebaikan kepada nilai manfaat kepada masyarakat jadi kita tunggu.Kebijakan yang seperti apa karena bukan kami untuk mengemukakan tentang kebijakan tersebut.

Saya belum monitor yang per hari ini nanti
kita kroscek lagi mungkin nanti bisa kontak dengan tim dari Blora sendiri berapa sih pemasukannya. Dan sekarang sedang dilakukan pembongkaran juga tentang beras yang masuk di gudang.

“Kita wilayah surplus yang biasanya kita supply daerah tetangga dari tahun ke tahun biasanya tahun 2019-2020 saya supply-nya ke Sumatera, Kalimantan dan untuk Jawa Tengah, Jawa dan supply ke Jogja” Tutup Yonas, kepala Bulog karisedanan pati

Solikin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *