GROBOGAN- SUARAJAVAINDO.COM-Tradisi sedekah bumi merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu.ritual sedekah bumi biasanya dilakukan oleh mereka masyarakat jawa yang berprofesi sebagai petani atau nelayan yang menggantunggkan hidup keluarga dan sanak famil mereka dari mengais rizqi dari memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi.
Seperti halnya masyarakat Dusun Taban Desa Jenengan Kecamatan Klambu,dimana acara sedekah bumi sudah dilakukan turun temurun demi untuk menghormati dan mempertahankan adat budaya agar tidak tergerus dengan budaya moderisasi yang berkembang seperti saat kurangnya peduli dengan budaya adat.
Kirab budaya yang diadakan masyarakat Dusun Taban sudah berjalan ke 3 kalinya tentunya kirab seperti ini juga tetap akan dilaksanakan setiap tahunnya saat acara sedekah bumi”. Ujar Kepala Desa Jenengan Abdul Lathif

Acara kirab dibuka langsung oleh Kepala Desa Jenengan Abdul Lathif dengan Start depan halaman SD Negri 1 Jenengan dilanjut dengan berjalan mengelilingi kampung sepanjang kurang lebih 4km dengan tujuan nyiwer desa atau berdoa untuk keamanan desa dari semua musibah dan marabahaya selain itu juga untuk memperlihatkan kebersamaan persatuan warga masyarakat dusun Taban,kirab sendiri di ikuti ratusan peserta dari 5 Rt juga semua lapisan warga masyarakat dusun Taban,dengan berbagai corak warna baik kostum maupun cara tersendiri untuk meramaikan dan memeriahkan.kirab budaya dilaksanakan pada Hari,Selasa,20/05/2025.
Acara unik,setelah melakukan kirab keliling desa dilanjutkan dengan pengusiran roh jahat yang akan merusak mengganggu dan menyebar balak musibah di dusun Taban ,acara tersebut dengan dilakukannya gelar atraksi penggambaran sosok leak yang bertubuh besar dan berwajah seram, kemudian dengan doa seluruh warga masyarakat dusun Taban dan dipimpin kepala desa akhirnya sosok leak berhasil di usir dan di musnahkan dari dusun Taban.
Penggambaran leak sendiri juga bisa diartikan sebagai penyihir jahat dengan berbagai tujuan jahatnya baik duniawi maupun kerihanian untuk membuat kekacauan atau membalas dendam dan bisa berubah-ubah bentuk wujud.

Kepala Desa Jenengan Abdul Lathif menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh warga masyarakat Taban tanpa terkecuali yang sudah ikut memeriahkan dan mensukseskan kegiatan kirab budaya dalam acara sedekah bumi dengan antusias warga masyarakat terlihat setiap tahunnya semakin terus bertambah dan kami juga menyampaikan terimakasih atas swadaya dari warga dusun Taban sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dengan harapan Tahun depan di gelar lebih meriah lagi .Ujar Kades(Abdul Lathif)
Semoga setelah kita memanjatkan dan berdoa bersama-sama kepada Allah SWT dalam acara sedekah bumi ini kita warga dusun Taban khususnya dan warga desa Jenangan pada umumnya di berikan kesehatan,kelancaran serta hasil pertanian yang melimpah.Pungkasnya
Selain itu menurut warga dusun Taban Pujiyanti(40)yang juga ikut dalam kirab dan mendapatkan sayuran dari hasil rebut gunungan,dirinya bersama masyarakat sangat senang atas kegiatan kirab budaya dalam sedekah bumi yang di gelar bersama -sama dan saya kira cukup meriah tahun ini di banding tahun sebelumnya dan harapan saya semoga ke depan bisa lebih meriah lagi.ujar Pujiyanti

Bagi masyarakat jawa khususnya para kaum petani , tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedakah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa .
Pada acara upacara tradisi sedekah bumi umumnya tidak banyak peristiwa dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. hanya saja pada waktu acara biasanya seluruh masyarakat sekitar yang merayakannya tradisi sedekah bumi membuat tumpeng atau Ambengan bancaan dengan berbagai rancapan juga menu khas ayam panggang kemudian berkumpul menjadi satu di kediaman Kadus setempat untuk di doakan baik sesepuh desa maupun kyai kemudian disantap dimakan bersama, itulah budaya yang sudah turun temurun yang ada di Desa Taban.
Pewarta:Muniroh