GROBOGAN , SUARAJAVAINDO.COM –
Pada hari Kamis tanggal (15/05/2025) sore Awak media menyoroti tentang sampah yang berserakan di pinggir jalan raya Semarang Purwodadi tepatnya di Daplang Gubug.
Walau memang
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Membuang sampah sembarangan merupakan hal yang sering kita lakukan padahal tidak jauh dari tempat itu ada tempat sampah. Sampah yang di pinggir jalan lebih banyak daripada sampah di tong sampah. akibatnya membuang sampah sembarangan tentu saja mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dianggap sepele.
Sementara itu Masrokan petugas TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di Daplang Gubug menyampaikan kepada awak media, Kebanyakan orang yang membuang sampah di sepanjang pinggir jalan pengendara motor yang dari arah barat bekerja sambil bawa sampah di lempar di tepi jalan,” katanya.
“Walaupun sudah di ingatkan esok harinya masih terus bawa sampah di lempar di tepi jalan tersebut,” Ujarnya.
Menurut Masrokan petugas TPS ,kami berharap pihak dinas terkait Dinas lingkungan hidup dan Satpol-PP bertindak untuk bisa memberikan sanksi untuk bikin jera bagi pembuang sampah sembarangan,” harapnya.
Di tempat terpisah, H.Muhtarom,SAg Pengamat Sosial yang peduli pada lingkungan menuturkan,”
Penumpukan sampah di pinggir jalan semakin menjadi pemandangan yang sering ditemui di berbagai wilayah. Masalah ini tidak hanya menimbulkan gangguan visual bagi pengendara, tetapi juga berisiko tinggi terhadap keselamatan mereka. Bau menyengat dan sampah yang meluber ke jalan membuat pengendara motor harus ekstra hati-hati untuk menghindari kecelakaan,” Ungkapnya.
Dijelaskannya H Muhtarom, SAg, Tidak hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, penumpukan sampah juga membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat. Sampah yang dibiarkan menumpuk dalam waktu lama menjadi tempat berkembang biak bagi lalat, nyamuk, dan tikus yang dapat membawa berbagai penyakit, seperti demam berdarah, diare, dan leptospirosis,” bebernya.
“Selain itu, bau tidak sedap dari sampah yang membusuk mencemari udara di sekitarnya. Hal ini dapat memicu gangguan pernapasan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit asma. Pencemaran udara ini menjadi masalah serius yang sering kali diabaikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” tandasnya.
Menurut H.Muhtarom,SAg,
Penumpukan sampah di pinggir jalan juga mencerminkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah. Edukasi mengenai pengelolaan sampah yang benar serta peningkatan fasilitas seperti tempat pembuangan sampah, sementara (TPS) menjadi langkah penting yang harus segera diambil oleh pihak terkait untuk mengatasi hal tersebut,” Ujarnya.
Di tegaskan H. Muhtarom,SAg ,” Untuk mengatasi masalah Sampah ini, perlu adanya kolaborasi antara masyarakat, Pemerintah, dan komunitas peduli lingkungan. Pengelolaan sampah secara teratur, pengawasan, serta penerapan sanksi bagi pelanggar dapat membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan ini,” Tuturnya.
“Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.
Maka dari itu, H. Muhtarom ,SAg berharap mulai sekarang marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah. Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? Hanya mengantongi sampah saja, membawa ke tong sampah, itu mudah banget dan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar,” Pintanya.
Terakhir H.Muhtarom ,SAg Menegaskan,
Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Mulailah tanamkan niat, bahwa, ‘’Aku harus membuang sampah pada tempatnya” Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” Pungkasnya.
(Reporter:BANU ABILOWO)