Pemeriksaan Gigi Gratis untuk Nelayan Tambaklorok, Kolaborasi KNTI dan RSIGM Sultan Agung

SEMARANG – Suarajavaindo.com – Komite Nasional Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang bekerja sama dengan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut (RSIGM) Sultan Agung menyelenggarakan pemeriksaan gigi dan mulut gratis bagi warga pesisir Tambaklorok, Sabtu (17/5/2025). Kegiatan ini berlangsung di Posko Bolonemase Tambaklorok, Tanjung Mas, dan diikuti antusias oleh puluhan warga, khususnya nelayan dan keluarganya.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, yang selama ini masih dianggap remeh. Menurut data RSIGM Sultan Agung, lebih dari 50% masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi, yang sebagian besar dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat.

Dalam sesi dialog bersama warga, Humas RSIGM Sultan Agung, Ibu Novi, menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka penyakit gigi yang sebenarnya bisa dicegah. “Saya nggak tahu harus sedih atau ketawa duluan. Tiap minggu saya ketemu pasien dengan penyakit yang bisa dicegah, tapi ya nggak dicegah juga, karena… nggak tahu caranya! Mau salahin siapa? Sistem? Diri sendiri? Masyarakat? Kurikulum? Atau semua benar?” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa rendahnya edukasi kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat pesisir menjadi tantangan tersendiri. Banyak warga belum memahami pentingnya menyikat gigi secara rutin dan menjaga pola makan yang sehat.

Hal senada disampaikan drg. Diaz Akbar Hidayat, salah satu dokter gigi yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menyebut bahwa kebiasaan tidak menyikat gigi menjadi penyebab utama tingginya prevalensi penyakit gigi di Indonesia. “Kebiasaan kecil seperti menyikat gigi dua kali sehari bisa mencegah banyak penyakit. Sayangnya, ini belum jadi budaya,” ujarnya.

Kegiatan pemeriksaan gigi gratis ini juga diisi dengan penyuluhan kesehatan, pembagian sikat dan pasta gigi, serta edukasi tentang cara menyikat gigi yang benar. Anak-anak hingga lansia mengikuti kegiatan ini dengan antusias, menunjukkan bahwa pendekatan langsung ke komunitas masih sangat relevan dan dibutuhkan.

KNTI dan RSIGM Sultan Agung berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari upaya kolaboratif yang berkelanjutan dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat nelayan. Ke depan, program serupa akan diperluas ke wilayah pesisir lain di Kota Semarang.

 

        #bled’eks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *