Utama  

Ratusan Warga Desa Sugihmanik Tanggungharjo Protes Jembatan Kali Renggong Akan Dibongkar PT ALIB, Akses Jalan Petani ke Sawah

GROBOGAN, SUARAJAVAINDO.COM – Ratusan warga dari Dusun Ringinsari dan Sendangsari RT/RW 02/05, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, menggelar aksi spontanitas pada hari Sabtu pagi tanggal (26/07/2025). Aksi tersebut ditujukan kepada pihak PT Azam Laksana Intan Buana (ALIB) terkait rencana pembongkaran Jembatan Renggong yang menjadi akses penting bagi masyarakat ke area persawahan.

Aksi berlangsung dari pukul 08.00 hingga 09.30 WIB di lokasi PT ALIB, dan dipimpin oleh Korlap Martoyo, yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Sugihmanik. Sekitar 100 warga terlibat dalam aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas kurangnya koordinasi dari pihak perusahaan.

Turut hadir dalam aksi ini Kapolsek Tanggungharjo AKP Anang Heriyanto, S.E., M.H., beserta jajarannya, Babinsa Desa Sugihmanik Serka Martono, serta perwakilan dari PT ALIB bagian Humas, Iwan Dwi Suprayitno.

Menurut warga, pembongkaran Jembatan Renggong yang rencananya akan dilakukan oleh PT ALIB tidak pernah dikomunikasikan sebelumnya. Padahal, jembatan tersebut menjadi jalur alternatif vital bagi masyarakat menuju lahan pertanian mereka.

“Kami tidak pernah diajak bicara, tiba-tiba ada reklame soal pembongkaran jembatan. Jelas kami kaget dan kecewa,” ujar salah satu warga yang mengikuti aksi.

Adapun tuntutan warga dalam aksi tersebut adalah:

PT ALIB diminta membuat jalan alternatif sebelum jembatan dibongkar.

Pihak perusahaan harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan masyarakat sebelum melakukan tindakan yang berdampak pada akses warga.

Aksi ini disebut berlangsung secara spontan tanpa pemicu provokasi dari pihak luar. Pihak keamanan pun telah mengantisipasi agar kegiatan berjalan tertib dan kondusif.

Menanggapi aksi tersebut, aparat dan pihak perusahaan berencana menggelar pertemuan dengan perwakilan warga pada hari Selasa tanggal (29/07/2025) untuk mencari solusi terbaik.

“Permasalahan ini terjadi karena kurangnya komunikasi antara warga dan pihak perusahaan. Kami akan fasilitasi mediasi agar semua pihak mendapat kejelasan,” ujar petugas yang berada di lokasi.

Pihak kepolisian dan TNI setempat tetap memonitor situasi agar tidak terjadi eskalasi konflik ke depannya.

(BANU ABILOWO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *