REMBANG SUARAJAVAINDO – Ribuan warga Rembang dan sekitarnya banjiri klenteng Cu An Kiong untuk melihat dari dekat Kirab Akbar yang menempuh jarak 5,5 km. Minggu. (20/4/2025)
Kirab Akbar diikuti oleh 72 klenteng se-Indonesia yang dan even ini digelar terakhir tahun 2011. Jalanan yang dilewati pawai Akbar dipenuhi dengan penonton sehingga menimbulkan kemacetan cukup panjang dijalan Pantura. Kendaraan truck besar tetap menerobos jalanan walaupun dengan jalan merayap. beberapa bus AKAP dan bus wisata putar balik untuk lewat jalan pertigaan clangapan.
Sementara itu Klenteng Tjoe Wie Kiong yang terletak didesa Tasikagung Rembang membawa tandu Mak Co dan Pio Kecil buat kong co.
Start Kirap Akbar dimulai pukul 10.30 dengan cuaca mendung dan berawan yang diawali dari klenteng Cu An Kiong Lawang Ombo desa Soditan melewati jalan-jalan desa Soditan, Gedungmulyo dan seputaran jalan area Lasem dan finis di klenteng Cu An Kiong.
Kirap Akbar ini juga mengenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat dan menjadi tradisi dimasing-masing klenteng dan bisa hidup berdampingan dengan budaya Indonesia yang beraneka ragam,” bah Chong peserta dari klenteng Tay kak Sie Semarang salah satu klenteng tertua di Indonesia
Padahal menurut informasi yang kami terima,lanjut Bah Chong bahwa kendaraan besar sudah ada himbauan untuk lewat jalur alternatif.
Ternyata para sopir truk lebih senang lewat jalan Pantura walaupun jalan merayap. Kalau harus berhenti kami rugi juga karena dikejar oleh waktu dan juga harus menambah amunisi. padahal jatah uang saku untuk makan dalam perjalan itu terbatas,”ucap Suwito Sopir truk asal batang.
Walaupun Kirap Akabar diwarnai Hujan gerimis yang mengguyur, namun tidak menyurutkan peserta kirap maupun penonton yang tetap berjubel.(Sigit).