Sampah Berserakan Di Jalan Tembus Desa Kedungrejo Ke Desa Mondoteko

REMBANG-SUARAJAVAINDO.COM. Jalan tembus yang beberapa waktu yang lalu sudah diperbaiki sebagian jalan kini dibuat pembuangan sampah oleh masyarakat. Warga pengguna jalan utamanya pesepeda mengeluhkan banyaknya sampah yang bila terkena hujan sangat berbau menyengat.

Jalan tembus kedungrejo Mondoteko sekarang jadi pembuangan sampah oleh masyarakat. Hal ini dibenarkan oleh Kastari warga dukuh Mbesi RT 02/RW 01 desa Kedung rejo yang sedang menggarap sawah mengatakan kepada awak media Kamis (4/07/2024)

Ia menjelaskan awal mulanya tepi jalan cinta itu jadi pembuangan sampah. Dahulu sampah dibuang di tanah saya, karena membuang sampah diladang saya ,makanya kami usir dan kami peringatkan jangan lagi buang sampah disini . Agar mereka tidak lagi membuang sampah di sini,tanahnya kami tanami rumput gajah sepanjang tanah saya ,yang berhimpit dengan jalan. Namun paginya tumpukan sampah sudah ada lagi di kanan jalan yang masuk wilayahnya desa Mondoteko.”tutur mbah Kastari.

Kami memberitahunak kepada yang mempunyai tanah bahwa tanahnya dijadikan pembuangan sampah oleh orang-orang dari luar desanya. Paginya dipasang tulisan “Dilarang membuang sampah di sini!!. Namun tulisan itu tidak bertahan lama dan hilang sendirinya. Bahkan beberapa warga penggarap sawah sekitarnya sudah memasang memedi sawah untuk menakut-nakuti pembuang sampah yang dilakukan pada malam hari. Namun itupun tidak bisa mencegah para pembuang sampah.”Ujar dia.

Semua yang sudah saya upayakan gak ada artinya bahkan yang membuang sampah semakin banyak . kegiatn membuang sampah mereka lakukan pada malam hari agar tidak ketahuan warga. Tentu saja kami gak bisa jaga sepanjang waktu. Tumpukan sampah makin berserakan sehingga menimbulkan bau yang tidak enak saat hujan turun. Banyak pengguna jalan yang mengeluhkan bila lewat jalan cinta Kedungrejo mondoteko.

Kepala desa Kedungrejo Agus Yulianto ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa secara adiministrasi masuk wilayah desa Mondoteko. Kadang masyarakat awam menganggap wilayah itu masuk ranah desa Kedungrejo, padahal tidak,”terang Agus.

Lanjut Agus,” bahkan kami dengan beberapa warga pernah kerja bakti untuk mengangkut sampah menggunakan kendaraan tossa dan memasang baner larangan untuk tidak membuang sampah di sana. Dan larangan itu juga tidak bertahan lama . kami sudah berupaya secara maksimal ,namun anggaran yang kami gunakan juga terbatas untuk pembangunan desa kami sendiri.

Ia juga berharap pemerintah desa Mondoteko bisa menangani masalah sampah ini. Apabila kami dilibatkan kami dengan senang hati akan membantu membersihkan sampah di pinggi jalan cinta itu,ungkap dia. Hal itu juga dibenarkan oleh sekdes kedung rejo. Bahwa pembuang sampah itu rata-rata dari desa lain yang mungkin dirumah itu gak punya halaman. Tetapi bagi warga yang punya halaman sampah mereka bakatr sendiri,tandasnya.

Wakil ketua BPD desa Mondoteko Agus Sutomo menghimbau untuk pemerintahan desanya bisa bertindak untuk mengatasi masalah sampah yang berserakan di wialayah desanya yang kebetulan berhimpitan dengan desa Kedungrejo. Padahal di sebelah barat juga sudah ada penampungan sampah yang dibangun oleh DLH Rembang. Maka perlu sinergitas antar desa sekitar,”pungkasnya. (igit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *