Daerah  

Rapat Bentuk Kepengurusan Sekber IPJT DPC Kudus Periode 2021-2023

SUARAJAVAINDO.COM, KUDUS –

Bertempat di Kedai Giant pada Kamis, 23 Maret 2021, Sekretariat Bersama Insan Pers Jawa Tengah ( Sekber IPJT) DPC Kabupaten Kudus mengadakan rapat perdana pembentukan pengurus baru Sekber IPJT periode 2021 – 2023.

Rapat pembentukan tersebut dipimpin langsung Sekjend IPJT Moch Safik dan diikuti oleh 12 peserta dari berbagai utusan lembaga media cetak dan online se-Kabupaten Kudus.

Diantara lembaga media yang hadir dari media online bmnzone.com, Detik Bhayangkara, Suara Kartini, Sumatera Pos, Aliansi Rakyat, Lintas Pantura, Simpang 7 News, Kilas Fakta, Warta Javaindo, Centini News.

Menurut Safik selaku Sekjen IPJT menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya sekber IPJT di Kabupaten Kudus adalah sebagai wadah organisasi untuk insan pers di Jawa Tengah guna meningkatkan kualitas Jurnalistik.

“Inti dari pertemuan ini, disamping membentuk wadah perwakilan IPJT di Kabupaten Kudus, yang merupakan bentuk pengembangan organisasi IPJT, juga nantinya dapat mengedukasi insan wartawan terkait dengan UU jurnalistik kewartawanan dengan harapan nantinya wartawan dapat memahami dan melaksanakan kode etik jurnalistik, sehingga kualitas wartawan menjadi fokus utama IPJT,” katanya.

Dalam rapat tersebut, terpilih secara aklamasi Achmad Fikri atau lebih dikenal dengan panggilan Tumenggung Fikri dari lembaga media Detik Bhayangkara. Sebagai salah satu wartawan senior di Kabupaten Kudus, Fikri didaulat untuk menjadi nahkoda organisasi pers yang pertama kali ini didirikan di Kabupaten Kudus.

“Insan Pers Jawa Tengah (IPJT) ini kenapa kemudian kita bawa ke Kudus, yang pertama dalam rangka meluruskan membantu tugas tugas jurnalistik teman-teman wartawan, jangan sampai nanti terkontaminasi dengan pola-pola yang dilakukan oleh teman-teman aktivis LSM, karena khawatirnya nanti kita kejebak persoalan-persoalan hukum .

Jadi paling tidak kita nanti berkomunikasi dengan teman-teman wartawan dengan mengadakan diskusi bersama, Bagaimana strategi dan pola wartawan itu bekerja.

Jadi jangan sampai dibarengkan dengan pola-pola LSM karena LSM dengan wartawan itu sangat berbeda,” kata Fikri.

Harapan kita, lanjut Fikri, wartawan kita kumpulkan agar lebih produktif dan berkualitas, serta bagaimana agar produktivitas berita ini betul-betul bisa sesuai dengan kode etik jurnalistik,” jelasnya.

Editor : Tatang S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *